Kamis, 08 Maret 2012
Si Tuli
Si Tuli
submitted by : Komara Hidayat ( NHI-Senin )
sumber :
Di khurasan ada seorang ulama besar bernama
Khatim bin Alwan. Muridnya banyak, pengaruhnya luas
& ilmunya tinggi. Tetapi, di tengah masyarakat ia
memperoleh julukan Al-Asham atau si tuli. Anehnya,
julukan yg biasanya utk merendahkan itu buat Imam
Khatim bin Alwan justru merupakan gelar kehormatan
yg mengabdikan akhlak terpujinya shg ia dihargai
oleh umat manusia sepanjang masa.
Gelar buruk namun terhormat itu didapatkan oleh
beliau ketika pada suatu saat seorang gadis cantik
keturunan bangsawan datang ke tempat ia biasa
memberikan pelajaran yg juga merupakan tempat
penyimpanan ratusan kitab-kitabnya. Gadis itu
bermaksud menyakan suatu masalah yg dibutuhkan
jawabannya dng segera.
Ketika sudah dipersilakan masuk, tiba-tiba gadis
itu terlepas kentutnya, walaupun pelan tp terdengar
nyaring. Imam Khatim terkejut. Baru sekali ini ia
mendengar orang kentut di mukanya, apalagi seorang
gadis. Si gadis, begitu mendengar kentutnya sendiri,
betapapun pelan suaranya, mendadak merah padam
wajahnya lantaran malu sekali. Apalagi yg
dihadapinya seorang ulama besar yg dihormati oleh
segenap lapisan masyarakat, termasuk raja & pembesar
kerajaan.
Namun, alangkah leganya gadis itu tatkala Imam
Khatim bertanya dng suara keras. "Coba ulangi, apa
keperluanmu?"
Dengan lantang gadis itu menyakan suatu masalah yg
sedang dialaminya.Sudah keras sekali suaranya. Imam
Khatim sebenarnya bukan tdk mendengar. Bunyi jarum
jatuhpun telinganya masih dpt menangkap. Tetapi Imam
Khatim masih juga berteriak nyaring, "Lebih keras
lagi suaramu. Aku tdk mendengar.
Apa kamu tdk tahu, aku ini sejak seminggu yg lalu
menjadi budek, pekak, akibat demam panas?"
Mendengar pengkuan Imam Khatim tsb, si gadis
makin bersinar wajahnya. Sebab ia berpikir, kalau
suaranya yg sudah amat keras saja Imam Khatim tdk
bisa mendengarnya, apalagi bunyi kentutnya yg halus
sekali, pasti Imam Khatim juga tdk mendengarnya.
Maka sejak itu Imam Khatim terpaksa bersandiwara
pura-pura tuli selama si gadis masih hidup & tinggal
di kota yg sama. Itulah sebabnya ia tersohor dengan
gelar kebesaran, Al-Asham atau si tuli.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar