Kamis, 08 Maret 2012
MATA YANG TIDAK MENANGIS DI HARI KIAMAT
MATA YANG TIDAK MENANGIS DI HARI KIAMAT
submitted by : Jalaluddin Rakhmat
sumber : NULL
Semua kaum Muslim berkeyakinan bahwa dunia dan kehidupan ini akan berakhir. Akan datang suatu
saat ketika manusia berkumpul di pengadilan Allah Swt. Al-Quran menceritakan berkali-kali tentang
peristiwa Hari Kiamat ini, seperti yang disebutkan dalam surah Al-Ghasyiyah ayat 1-16. Dalam
surah itu, digambarkan bahwa tidak semua wajah ketakutan. Ada wajah-wajah yang pada hari itu
cerah ceria. Mereka merasa bahagia dikarenakan perilakunya di dunia. Dia ditempatkan pada surga
yang tinggi. Itulah kelompok orang yang di Hari Kiamat memperoleh kebahagiaan.
Tentang wajah-wajah yang tampak ceria dan gembira di Hari Kiamat, Rasulullah pernah bersabda,
"Semua mata akan menangis pada hari kiamat kecuali tiga hal. Pertama, mata yang menangis karena
takut kepada Allah Swt. Kedua, mata yang dipalingkan dari apa-apa yang diharamkan Allah. Ketiga,
mata yang tidak tidur karena mempertahankan agama Allah."
Mari kita melihat diri kita, apakah mata kita termasuk mata yang menangis di Hari Kiamat?
Dahulu, dalam suatu riwayat, ada seorang yang kerjanya hanya mengejar-ngejar hawa nafsu, bergumul
dan berkelana di teinpat-tempat maksiat, dan pulang larut malam.Dari tempat itu, dia pulang
dalam keadaan sempoyongan. Di tengah jalan, di sebuah rumah, lelaki itu mendengar sayup-sayup
seseorang membaca Al-Quran. Ayat yang dibaca itu berbunyi: "Belum datangkah waktunya bagi
orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang
telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah
diturunkan Al-Kitab kepadanya, kenudian berlalulah masa yang panjang atas mereka, lalu hati
mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang yang fasik (Qs 57: 16).
Sepulangnya dia di rumah, sebelum tidur, lelaki itu mengulangi lagi bacaan itu di dalam hatinya.
Kemudian tanpa terasa air mata mengalir di pipinya. Si pemuda merasakan ketakutan yang luar
biasa. Bergetar hatinya di hadapan Allah karena perbuatan maksiat yang pemah dia lakukan.
Kemudian ia mengubah cara hidupnya. Ia mengisi hidupnya dengan mencari ilmu, beramal mulia dan
beribadah kepada Allah Swt., sehingga di abad kesebelas Hijri dia menjadi seorang ulama besar,
seorang bintang di dunia tasawuf.
Orang ini bernama Fudhail bin Iyadh. Dia kembali ke jalan yang benar kerena mengalirkan air mata
penyesalan atas kesalahannya di masa lalu lantaran takut kepada Allah Swt. Berbahagialah
orang-orang yang pernah bersalah dalam hidupnya kemudian menyesali kesalahannya dengan cara
membasahi matanya dengan air mata penyesalan. Mata seperti itu insya Allah termasuk mata yang
tidak menangis di Hari Kiamat.
Kedua, mata yang dipalingkan dari hal-hal yang dilarang oleh Allah. Seperti telah kita ketahui
bahwa Rasulullah pernah bercerita tentang orang-orang yang akan dilindungi di Hari Kiamat ketika
orang-orang lain tidak mendapatkan perlindungan. Dari ketujah orang itu salah satu di antaranya
adalah seseorang yang diajak melakukan maksiat oleh perempuan, tetapi dia menolak ajakan itu
dengan mengatakan, "Aku takut kepada Allah".
Nabi Yusuf as. mewakili kisah ini. Ketika dia menolak ajakan kemaksiatan majikannya. Mata beliau
termasuk mata yang tidak akan menangis di Hari Kiamat, lantaran matanya dipalingkan dari apa-apa
yang diharamkan oleh Allah Swt.
Kemudian mata yang ketiga adalah mata yang tidak tidur karena membela agama Allah. Seperti mata pejuang
Islam yang selalu mempertahahkan keutuhan agamanya, dan menegakkan tonggak Islam. Itulah tiga pasang
mata yang tidak akan menangis di Hari Kiamat, yang dilukiskan oleh Al-Quran sebagai wajah-wajah yang
berbahagia di Hari Kiamat nanti.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar