Laman

Kamis, 08 Maret 2012

3 Rahasia Sukses Komunikasi

3 Rahasia Sukses Komunikasi (Disampaikan oleh K.H. Abdullah Gymnastiar hari Ahad, 16/3 di Mesjid Daarut Tauhiid, Bandung) Mungkin 70 % dalam kehidupan kita adalah untuk komunikasi. Tetapi mengapa kita belum meningkatkan kemampuan komunikasi kita. Dalam bahasa sunda ada peribahasa sederhana 'hade ku basa, goreng ku basa'(Bagus oleh bahasa, jelek oleh bahasa). Nabi Muhammad saw adalah seorang pribadi yang sangat piawai dalam komunikasi, sehingga orang yang mendengarnya benar-benar bisa memahami apa yang beliau sampaikan bahkan bisa mengubah, tidak hanya paham. Masalah kita adalah kadang tidak menilai kualitas berkomunikasi kita. Kita berbicara setiap hari, tapi keterampilannya tidak sebanding, sehingga tidak heran maksud ke kanan pemahamanan ke kiri. Salah satu yang menambah masalah adalah kelemahan kita dapat berkomunikasi, menerima dan memberi komunikasi. Marah kepada anak caranya tidak bagus, anak bisa kabur dari rumah, karena marahnya kurang bermutu. Rasulullah saw menyatakan 'Berkata baik, benar, atau diam'. Jadi, kita harus belajar terus, karena perubahan itu tergantung dari pemahaman. Pemahaman tergantung dari informasi. Bagaimana kita bisa mengubah anak kita, kalau kita tidak bisa memberikan informasi yang dipahami. Apa yang dibutuhkan/rahasia dalam berkomunikasi, pertama, kekuatan hati. Hati hanya bisa disentuh dengan hati lagi. Kalau kita ingin mengubah seseorang maka sentuhlah hati, karena hati itu ibarat lokomitifnya, lokomotif belok, maka gerbong pun belok. Berbicara tidak perlu merangkai kata-kata yang rumit, tapi ibarat orang yang menceritakan dikejar anjing, dan pernah dikejar anjing, maka ia akan mengungkapkan pengalamannya itu demikian dramatis. Mau mengkoreksi dan menyuruh, tahanlah terlebih dahulu, supaya kita tidak terlihat sebagai seorang majikan, pimpinan. Karena jika ditahan maka akan keluar kata-kata yang bijak, rendah hati, dan tidak meremehkan orang. Kalau hati dalam kebencian, maka kata-kata kebencian akan ikut keluar. Kedua, semakin jelas dalam komunikasi maka semakin efektif. Kita sering bericara tidak jelas, orang yang diajak berbicara pun sering tidak berupaya untuk meminta kejelasan. Bisanya seseorang itu paham, karena perkataan jelas, maka harus menjadi tradisi kita untuk bisa mengkomunikasikan dengan jelas, akurat, detail, dan simpel. Dan kita pun biasakan untuk mendapatkan informasi itu kita kejar. Ketiga, kalau kita ingin bagus dalam berkomunikasi maka didokumentasikan. Sumber masalah adalah ketika kita lemah dalam dokumentasi. Maka untuk itu perlu dilatih.(tj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar