Selasa, 06 Maret 2012
25 daftar kekeliruan politik umat Islam
25 daftar kekeliruan politik umat Islam :
1. Senang membuat kerumunan, tidak rajin menggalang
barisan.
2. Suka marah, tidak suka melakukan perlawanan.
3. Reaktif, bukan proaktif.
4. Suka terpesona oleh keaktoran, bukan oleh wacana atau
isme yang diproduksi/dimiliki sang aktor.
5. Sibuk berurusan dengan kulit, tidak peka mengurusi isi.
6. Gemar membuat organisasi, kurang mampu membuat jaringan.
7. Cenderung memahami segala sesuatu secara simplistis,
kurang suka dengan kerumitan-kecanggihan padahal inilah
adanya segala sesuatu itu.
8. Sering berpikir linear tentang sejarah, kurang suka
bersusah-susah memahami sejarah dengan rumus dialektika
atau sinergi.
9. Enggan melihat diri sendiri sebagai tumpuan perubahan,
sebaliknya cenderung berharap perubahan dari atas/para
pemimpin.
10. Senang membuat program, kurang mampu membuat agenda.
11. Cenderung memahami dan menjalani segala sesuatu secara
parsial, tidak secara integral (kaaffah).
12. Senang bergumul dengan soal-soal jangka pendek, kurang
telaten mengurusi agenda jangka panjang.
13. Terus-menerus ''menyerang musuh'' di markas besarnya,
abai pada prioritas pertama ''menyerang musuh'' pada gudang
amunisinya.
14. Kerap menjadikan politik sebagai tujuan, bukan politik
sebagai alat.
15. Senang mengandalkan dan memobilisasi orang banyak atau
massa untuk segala sesuatu, abai pada fakta bahwa perubahan
besar dalam sejarah selalu digarap pertama-tama oleh
creative minority. (Ironisnya, ini justru secara
spektakuler dicontohkan oleh Muhammad beserta lingkaran
kecil di seputarnya di Mekkah serta kaum Muhajirin dan
Anshar di Medinah).
16. Senang berpikir bagaimana memakmurkan masjid, kurang
giat dan serius berpikir bagaimana memakmurkan jamaah
masjid.
17. Senang menghapalkan tujuan sambil mengabaikan
pentingnya metode, tidak berusaha memahami dengan baik
tujuan itu sambil terus mengasah metode.
18. Senang merebut masa depan dengan meninggalkan hari ini
atau merebut hari ini tanpa kerangka masa depan, bukannya
merebut masa depan dengan mencoba merebut hari ini.
19. Sangat pandai membongkar dan membongkar, kurang pandai
membongkar pasang.
20. Sangat cepat dan gegabah merumuskan musuh baru (dan
lama), sangat lamban dan enggan merangkul kawan baru.
21. Gegap gempita di wilayah ritual, senyap di wilayah
politik dan sosial.
22. Selalu ingin cepat meraih hasil, melupakan keharusan
untuk bersabar.
23. Senang menawarkan program revolusioner tapi abai
membangun infrastruktur revolusi.
24. Selalu berusaha membuat politik sebagai hitam putih,
bukannya penuh warna tak terhingga.
25. Sangat pandai melihat kesalahan pada orang lain, kurang
suka melakukan introspeksi.
Orang yang melewatkan satu hari dalam hidupnya tanpa ada suatu hak yang ia tunaikan atau suatu fardu yang ia lakukan atau kemuliaan yang ia wariskan atau pujian yang ia hasilkan atau kebaikan yang ia tanamkan atau ilmu yang ia dapatkan,maka sungguh-sungguh ia telah durhaka pada harinya dan menganiaya diri. (Dr. Yusuf Al-Qardhawi)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar